Skip to main content

Kisah Hidup dan Permohonan dalam Syair Lagu Kiden Ro Kenuka

 Kisah Hidup dan Permohonan dalam Syair LaguKiden Ro Kenuka

Ket: Pencipta Lagu

Sumber: FB Ghe Tanah Maing


Kiden Ro Kenuka adalah sebuah judul lagu daerah dalam bahasa Lamaholot daerah Leragere-Lewoeleng-Lembata-NTT. Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan sendiri oleh anak tanah Lewoeleng, Saudara Gabriel Geri Tanah Maing atau sering disapa Ghe. Kiden Ro Kenuka dirilis pada bulan Maret tahun 2021 dan diposting pada chanel youtube "Ghe Maing" Bisa lihat di: https://youtu.be/AcMZ0AvfVWI

Pertama, penulis ingin menjelaskan secara garis besar mengenai judul lagu di dalam bahasa daerah Lamaholot tersebut di atas. Kiden Ro Kenuka diambil dari bahasa Lamaholot yang berarti:"hanya seorang diri, tak punya siapa-siapa atau yang paling tepat yatim piatu".

Dalam lagu Kiden Ro Kenuka Ghe Tanah Maing mencurahkan semua isi hati, kegelisahan dan perasaannya. Ia juga mengucapkan syukur kepada Tuhan dan memohon perlindungan dalam syair-syair lagu tersebut. Saya sebagai perempuan Lamaholot khususnya Lembata, Leragere- Lewoeleng yang mendengarkan alunan lagu ini menurut saya Ghe Tanah Maing sedang mengaduk-aduk perasaan pendengar. 

Berikut, mengenai makna lagu. Dalam bait pertama yang berbunyi: "gena aii di naku-naku-goi ai di hoè do ramung" Ge menceritakan bagaimana perjuangan bekerja di tanah perantauan. Jauh dari keluarga dan sanak saudara. Mereka bekerja dengan sungguh-sungguh. Sehingga apabila tidak bekerja maka tidak makan. Dalam syairnya Ghe Tanah Maing tidak hanya berkeluh kesah, tetapi ia juga meminta berkat dan perlindungan dari Tuhan Ama Lera Wulan sebagai penyelenggara kehidupan untuk memberkati dan melindungi setiap langkah mereka. Sebagai anak tanah Ge juga meminta kepada Leluhur kampung halaman Ina Tanah Ekan, untuk terus merestui setiap usaha perjalanan hidup di tanah rantau. Hal ini tertuang dalam syair "oooo Lewutanah tòdo ome ahoo oli manu nopi…..Dori Omeee hebà boleng dori-lidò omee hèba ruha ledà ebì". Ghe tahu bahwa ia tidak bisa berjalan dan bekerja sendirian, oleh karena itu ia memintanya kepada Sang Empunya kehidupan dengan sungguh dalam syair lagu. Sesungguhnya Ghe juga sedang berdoa dalam lantunan lagu "Kiden Ro Kenuka". 

Terakhir, sebagai sesama anak muda Lewotanah saya turut berbangga, mengacungkan jempol dan mengapresiasi karya Saudara Ghe Tanah Maing ini. Teruslah berkarya dan menghibur semua orang dengan karya-karyamu. Saudara Ghe juga sedang mengingatkan sekaligus mengajak semua kita yang pernah dan sedang merantau untuk jangan lupa untuk 'pulang'. Pulanglah susu dan madu berlimpah di negeri kita. 



Mei 2021


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

ASAL MULA PESTA KACANG DI LAMAGUTE

  ASAL MULA PESTA KACANG DI LAMAGUTE Karya: Fransisco Emanuel Olaraya Witak Siswa Kelas IX SMPK. St. Pius X Lewoleba Sayembara dimulai, semua orang berusaha menebak apa nama pohon yang tumbuh di tengah kampung itu, ketika semua orang hiruk pikuk munculah salah satu pemuda dan mengacungkan tangannya, hendak menjawab sayembara itu. Ia pun diberi kesempatan untuk menjawab, dengan penuh rasa percaya diri ia melangkah ke depan berdiri di tengah namang dan berujar: “..........”. Tepatlah di sebuah perkampungan yang terletak di Pulau Solor Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, nama kampung itu adalah Pamakayo. tumbuhlah sebuah pohon, pohon itu tinggi tak seberapa dan berkilauan daunnya. Semua warga di kampung itu tidak mengetahui nama pohon itu siapa yang menanamnya. Hanya ada satu orang saja yang mengetahui nama pohon itu, dia adalah Tuan Raja pemimpin kampung atau kepala kampung itu. Sebagai Tuan Raja, ia pun membuat sayembara untuk menebak nama pohon itu. Ia ...

RITUAL GA KLOBONG; PROSES MEMBANGKITKAN SPIRIT UNTUK MENENUN

Ket: proses memasak minyak kelapa murni Ga Klobong adalah sebuah ritual adat yang dilaksanakan sebelum aktivitas menenun sarung. Ga klobong diambil dari bahasa daerah Lamaholot-Leragere, yakni Ga yang berarti makan dan Klobong yang adalah sebutan untuk kelompok model motif yang dibagi berdasarkan garis keturunan Ibu. Kelompok yang dibagi menjadi dua bagian yakni Klobong Mori atau Motif Hidup dan Klobong Mating atau Motif Mati. Ritual adat ini diyakini sebagai proses pembersihan, penguatan diri dan penyegaran diri serta membangkitkan kembali roh untuk menenun, oleh masyarakat Leragere Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya dan terkhusus oleh masyarakat desa Lewoeleng. Masyarakat Lewoeleng juga yakin bahwa ritual Ga Klobong akan memperlancar segala aktivitas dan proses menenun serta sebagai momen yang membangkitkan spirit untuk menghasilkan motif tertentu yang baru dengan tekstur yang berkualitas sebagaimana yang diidealkan. Menyadari bahwa...

Epi[logos] Puisi mesti lahir dari gemuruh gairah jiwa membuncah, lalu berakhir pada ekstase yang tak pernah surut

https://docs.google.com/document/d/19g3IcbDqFAySjY2QKwXxURsUivNt9QAk/edit?usp=drivesdk&ouid=109907114853294974705&rtpof=true&sd=true