Mr. Dhevall yang Pandai Menciptakan "Getar" dan Meninggalkan "Patah"
Bone Leonardo Olang atau biasa dikenal dengan nama gaulnya Mr. Dheval, pemuda berdarah Alor-Lembata Lamalera, lahir 22 tahun yang lalu tepat pada tanggal 25 Oktober 1998, kecil besar di Lembata. Sejak 2016 bergabung di Hip-Hop Lembata Foundation(HLF).
Dari surgamu ijinkanlah saya menuliskan ini. Sudah kurang lebih tiga Minggu kepergianmu sejak 31 Agustus kemarin. Saya memilih untuk diam dan tidak menulis banyak tentangmu Dheval. Sejak kemarin-kemarin ketika hendak menulis tentang kepergianmu air mata selalu saja mengalir begitu deras, di dada terasa sesak, bahkan ketika menulis ini, saya menulisnya dengan air mata berlinang dan hendak berteriak sekuat-kuatnya "kenapa engkau begitu cepat untuk pergi". Tetapi sebagai manusia kami saya, kami semua yang mencintaimu tidak punya kuasa untuk melawan takdir Tuhan.
Kita berteman sejak pertama kali bertemu di rumah Bapak Fredy Wahon dan Mama Fince Bataona di Wangatoa-Lembata, yang sudah kita anggap sebagai "rumah kita". Engkau begitu riang, tukang bikin lucu, dan tukang tiru orang pung gaya bicara termasuk tiru Bapa Freddy Wahon punya gaya bicara. Kita sering duduk cerita bersama, minum kopi, dan tertawa tentunya. Banyak hal positif yang kita cerita bicarakan bersama. Bahkan kami selalu bilang: "Kita berkumpul begini kalau tidak ada Dheval itu tidak seru. Tidak pacide kalau jalan-jalan tanpa Dheval".
Di beberapa kegiatan kita selalu bersama. Kita berangkat ke Lamalera, Lewoeleng dan Lewotolok menemani kami komunitas Taan Tou untuk menuntaskan kegiatan kami. Termasuk di malam Bincang-bincang HLF (1) sekaligus acara bedah buku puisi Perihal Pulang karya perdana saya.
Malam itu engkau begitu riang bersama teman-teman HLF mendendangkan beberapa lirik lagu dengan gaya dan ekspresimu yang khas membuat suasana semakin seru. Bahkan kita sempat bilang: nanti ubah puisi-puisi di buku itu jadi lagu.
Terima kasih untuk kesempatan berharga ini Mr.Dheval. Terima kasih untuk pertemuan kita yang meninggalkan banyak kesan. Hormat!
Banyak hal yang telah kita bicarakan dan harus kita tuntaskan, "kita" bersama. Bukan kami sendiri. Banyak orang masih mau mendengarkan suaramu yang indah nan merdumu yang selalu menghibur. Tapi Tuhan lebih membutuhkanmu untuk bernyanyi dan menyelesaikan hal-hal besar di sana.
Kepergianmu membuat kami teman-teman, dan penggemarmu serta semua orang merasa resah. Engkau tahu itu betapa pilunya hati sahabat-sahabatmu.
Engkau pandai menciptakan dan "getar" lewat karya-karyamu, lalu meninggalkan "patah" yang paling hebat di dada kami dan semua orang. Engkau dan kita sudah bagun cinta maka mesti ada keihklasan, olehnya kami sudah ihklas dengan kepergianmu dan kami yakin engkau bahagia di sorga sudah bernyanyi bersama para kudus di sorga.
Terima kasih telah ada bersama karya-karyamu yang mengharumkan nama Lewotanah Lembata dan membuat semua orang bangga, walaupun banyak yang tidak suka dengan karya-karyamu, dan itu hal biasa, bahwa sangat sulit menyakinkan kepada semua orang bahwa tujuan kita baik. Engkau masih hidup 1000 tahun lagi bersama karya-karyamu. Kami selalu mengenangmu.
Dari surgamu kuatkan dan doakan kami, untuk terus berkarya mewujudkan mimpi-mimpi ini.
"Kami so balut luka dengan senyum"
-Dari Kami yang Mencintaimu
September, 2020
ππππππ
ReplyDeleteππΎππΎπ
DeleteMantap mila
ReplyDeleteMakasi
DeleteRespect mr. Dheval
ReplyDeleteLegend never die
ππΎππΎππΎ
DeleteπΉ
ReplyDelete