ADA RINDU UNTUKMU
Ada kerinduan,
Untuk menyalakan pelita di rumah ketika petang
Lalu menyalakan obor bambu sebagai penerang di jalan nanti
Setelah itu aku mengandeng tanganmu yang rentah dan kita pergi merayakan malam perjamuan.
Sepanjang perjalanan pergi dan pulang aku menggandeng tanganmu karena takut kau terjatuh.
Kadang kita masuk ke dalam lumpur jalanan, karena nyala obor bambu redup tertiup angin.
Sambil berbisik Kau bilang
"Hati-hati awas kemeja putihmu kotor nak, nene tak apa-apa, sarung dan kebaya nene masih ada sepasang"
Sebagai balasan kau bercerita denganku tentang kasih dan berjanji membacakan surat cinta dan puisi-puisi kakek, ketika aku tidur malam denganmu di balai bambu
Bacakan puisi lagi Untuku nanti
Hingga kelak akan ku bacakan untuk Cecemu
Nenek!
Comments
Post a Comment